Tulisan 3

Lirik Lagu Bunda

Oleh : Melly Goeslow

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang

Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Back to reff

Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku

sumber : http://lirik.kapanlagi.com/artis/melly_goeslaw/bunda

Pengantar Bisnis 6

Tingkat Kriminalitas di Indonesia

Polda Metro Jaya mengeluarkan data bahwa di Jakarta setiap 9-10 menit terjadi 1 tindakan kriminal baik itu kriminal berat maupun kriminal kategori ringan yang antara lain: pembunuhan, pemerkosaan,pencurian, penipuan, narkotika dan lain-lain.

Ini artinya dalam sehari rata-rata terjadi 120-144 tindakan kriminal dan setahunnya 43.800-52.560 kasus tindakan kriminal. Data ini disinyalir lebih kecil dari fakta yang ada di masyarakat.Seperti fenomena gunung es, yang dilaporkan lebih kecil dari kejadian yang ada. Jika seandainya tindakan kriminal disetiap provinsi lainnya terjadi separuh dari jumlah di ibukota tersebut dan setiap kejadian dilakukan oleh 1 orang maka setiap tahunnya sekitar 6-7% penduduk Indonesia melakukan tindakan kriminal. Ini sebuah ironi di negara yang mengaku religius dan berkeTuhanan.

Khusus untuk pembunuhan rata-rata pertahun terjadi 86 kasus. Ditahun 2011, hingga periode Oktober saja, sudah terjadi 85 kasus pembunuhan. Kasus ini kemungkinan akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Kriminolog Erlangga Masdiono mengungkapkan bahwa tingginya angka kriminal di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain kemiskinan, disfungsi norma dan hukum, ketidakharmonisan unsur terkait serta karakter bangsa yang sudah bergeser. Hal ini diperparah dengan sistem pendidikan yang tidak lagi mengajarkan nilai-nilai etika termasuk pendidikan agama yang hanyamenekankanpada aspek kognitifnya (skorataunilai).

Tahun 2005

Jakarta juga memimpin sebagai kota terawan di Indonesia. Angka kriminalitas jalanan ketika itu tidak genap 55.000 kasus, dimana kasus penganiayaan berat dan pencurian kendaraan bermotor mendominasi, sedangkan pencurian dengan kekerasan turun (162 kasus), meski kualitasnya tidak menurun. Kasus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia juga masuk sebagai penyebab utamanya.

Wilayah Jakarta Timur dianggap sebagai kawasan yang paling rawan kejahatan, rata-rata di atas 400 kasus per bulan. Selanjutnya diikuti Jakarta Barat dengan rata-rata 180 kasus. Diikuti wilayah hukum Tangerang yang biasanya tidak lebih dari 150 kasus setiap bulannya.

Bila dirata-rata, Jakarta mengalami peningkatan street crime sebesar 2-3 persen setiap tahunnya. Sedangkan untuk skala nasional, Ibu Kota berpenduduk hampir 13 juta orang ini menyumbangkan 20 persen dari total kasus kejahatan jalanan tingkat nasional. Meski tempo kejadian tindak kejahatan mengalami penurunan.

Tercatat antara periode 2006 s/d 2008, Jakarta tidak pernah menembus di atas 10 menit terjadinya satu kasus kejahatan jalanan. Pada 2006, misalnya, terjadi street crime setiap 8 menit 51 detik. Sedangkan pada 2007 hanya melorot tipis menjadi setiap 9 menit.

Data tahun 2007

Setahun sebelumnya, lagi-lagi Jakarta menjadi penyumbang terbesar kategori sama. Data Polda Metro Jaya yang dilansir pada Desember 2007 menunjukkan terjadi peningkatan kriminalitas jalanan (sebesar 2,71 persen) dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2006 (59.376 kasus), tahun 2007 (60.983 kasus). Bentuk dan urutan dominasi kejahatan hampir serupa dengan periode dwiwulan pertama 2009.

Data Tahun 2008 – 2009

Kasus kejahatan jalanan di Jakarta terungkap yang paling tinggi (992 kasus), selanjutnya diikuti Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Palembang.  Total kasus street crime di Indonesia pada periode tersebut mencapai 5.285 kasus (terbesar pencopetan 193 kasus), pemerasan (792 kasus), pencurian dengan kekerasan (855 kasus). Selebihnya berupa perjudian, minuman keras, atau narkoba.

Data tahun 2010

Peristiwa kriminal di Ibu Kota sepanjang 2010 secara kuantitas menurun, namun kualitasnya naik khususnya dengan menggunakan senjata api.  Tahun 2009, terjadi sebanyak 57.038 kasus sedangkan pada 2010 sebanyak 55.006 (turun 2.032 kasus atau 3,56 %).

Penangkapan

Polisi sendiri sudah menangkap hampir semua pelaku, tapi belum dapat mengungkap asal senjata yang digunakan. Pembunuhan,  Tahun  2010 meningkat (79 kasus) dibandingkan tahun 2009 (75 kasus). Pencurian kendaraan bermotor pada tahun 2009  (8.229 kasus), meningkat 2010 (8.649 kasus). Perjudian, pada tahun 2009 (934 kasus) meningkat pada 2010 (974 kasus). Jajaran Polisi dapat menyelesaikan kasus sebanyak 55% dari laporan masyarakat dan penyelidikan yang dilakukan polisi.

Sumber :http://isamas54.blogspot.com/2011/03/data-kriminalitas-tahun-2005-sd-2010.html

Pengantar Bisnis 5

Pengatasan Kekeringan di Kupang (NTT)

Petani di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengalihfungsikan lahan persawahan dengan menanam tanaman hortikultura karena bencana kekeringan yang mulai melanda daerah itu.

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin  hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan , pembibitan , kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar. Orang yang menekuni bidang hortikultura dengan profesional disebut sebagai hortikulturis. Karena kering penduduk Kupang hanya bisa menanam sayur saja.

Petani di areal persawahan itu mulai mengolah lahan mereka menggunakan cangkul dan dibuat bedeng (petak-petak) untuk menanam sayuran. Namun, mereka mengaku masih kesulitan mendapatkan air. Penduduk hanya berharap air dari rembesan sumur bor di daerah sekitar itu.

Lahan persawahan seluas 20 hektare lebih tersebut mulai mengering. Bahkan, tanaman padi petani yang baru ditanam mati. Ladang itu pun dijadikan peternak untuk mencari makan. Terbukti, banyaknya sapi yang mencari makan di lahan persawahan itu.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2) NTT yang ditandatangani Kepala BKP2 NTT, Alexander Sena menyebutkan terdapat 11 kabupaten di NTT yang terancam rawan pangan, karena kekeringan yang melanda daerah itu.

Sebanyak 11 kabupaten itu yakni Flores Timur, Manggarai Timur, Sumba Timur, Sumba Barat, Belu, Manggarai Barat, Sikka, Timor Tengah Selatan, Lembata, Alor, dan Ende.

Disebutkan pula total luas areal tanaman padi yang rusak akibat kekeringan mencapai 8.395 hektare (ha), jagung 17. 844 ha dan ubi kayu 3.645 ha, yang tersebar di 403 desa di 136 kecamatan.

Pengamat Pertanian Agribisnis dari Universitas Nusa Cendana Kupang Ir Leta Rafael Levis mendukung langkah pemerintah pusat dan daerah dalam menangani dampak kekeringan yang melanda sembilan provinsi di Indonesia, termasuk di provinsi kepulauan itu.

Berbagai langkah penanganan dampak dari kekeringan yang dilakukan pemerintah pusat hingga daerah seperti alokasi anggaran untuk tanggap darurat dan lainnya yang perlu mendapat dukungan luas, karena tujuannya baik.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran sebesar Rp199 miliar yang siap digelontorkan menangani kekeringan di seluruh Indonesia. Anggaran itu akan diserahkan langsung kepada kelompok tani sebagai upaya menghindari pungutan liar.

Menteri Pertanian Suswono Untuk penanggulangan puso (gagal panen), kami memberikan bantuan sebagaimana tahun lalu yakni Rp3,7 juta per hektare. Dari jumlah tersebut, Rp2,6 juta untuk bantuan biaya pengolahan lahan dan Rp1,1 juta untuk bantuan pupuk.

Suswono menambahkan, total Rp199 miliar tersebut dapat membantu kelompok tani mengatasi kekeringan hingga sedikitnya 65 ribu hektare. Proses mengalirnya dana tersebut hingga ke kelompok tani tetap melalui Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Provinsi.

Mulai saat ini, harus dipikirkan langkah-langkah yang sifatnya pencegahan atau paling kurang mengurangi dampak dari kekeringan seperti memperbanyak embung dan bendungan untuk menampung air dan tindakan lainnya yang sifatnya jangka panjang.

Ketua penyuluh bagi tenaga PPL negeri di NTT ini mengatakan, selain langkah penanganan dari Kementerian itu, sektor lain seperti Bandan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) memprioritas penanganan bencana kekeringan di sembilan provinsi seperti Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Papua Barat dengan mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp60 miliar.