TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Description About National Monument (MONAS)

It was built to commemorate the resistance and struggle of the people of Indonesia to gain independence from Dutch colonialism, which houses the first red-and-white flag flown at the Proclamation of Independence on 17 August 1945. This flag has now become threadbare, and so nowadays on Independence Day ceremonies, the original flag is taken out but only to accompany the replica flag to be flown in front of the Merdeka Palace. Monas began construction in August 1959. Overall building designed by the architects Monas Indonesia, Sudarsono, Frederich Silaban and Ir. Rooseno. On August 17, 1961, the monument was inaugurated by President Soekarno. And opened to the public since July 12, 1975.
At the top there is a cup that is topped with a bronze flame height of 17 meters and a diameter of 6 meters with a weight of 14.5 tons. This flame coated gold weighing 35 kg. Top court breadth of 11×11 m. To reach the top court, visitors can use the elevator to travel about 3 minutes long. All around there are stair lifts emergency. From the top of the monument, visitors can see the skyscrapers buildings in the city. Even if the air is clear, visitors can see Mount Salak in West Java and the Java Sea to the Thousand Islands. Under the court of the extent of 45×45 m. Height of the base under the Monument to the court 17 meters. In this section visitors can see Monument Park which is a beautiful city forest.

At the bottom of the monument there is a large room that is the National Museum. Height is 8 feet. This museum displays the history of the struggle of the Indonesian nation. This comprehensive museum is 80×80 m. On the fourth side of the museum there are 12 dioramas (show window) that displays the history of Indonesia from the era of kingdoms Indonesian nation ancestors until G30S PKI. The monument and the museum is open daily from 08.00 – 15.00 Western Indonesia Time, everyday throughout the week, except for the last Monday of each month, when the monument is closed.

Nama                 Nancy Olivia & Rini Astuti Simangunsong
NPM                  25212228 & 26212410
Kelas                  3EB19
Mata Kuliah     Bahasa Inggris Bisnis 2 #

Tugas Softskill

CURRICULUM VITAE

  1. Personal Details

Name                            : Rini Astuti S

Address                         : Jl. Sukatani No 39, Bekasi Barat, 17618

Phone Number            : 081288655567

Place & Date of Birth : Pemangkat, September 09 1992

Gender                          : Female

Marital Status              : Single

Religion                         : Kristen

Nasionality                    : Indonesian

 
2.  Education Details

Formal

2004 – 2007  Junior High School / SMP TRI SUKSES (Kal-Bar)

2007 – 2010  Senior High School / SMA METHODIST Lubuk Pakam

2010 – 2014  Accounting Degree University of Gunadarma

Informal

January 2013 : Tax Course (Brevet A)

June 2013     : Accounting Course L/C

3. Computer Skills

Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, Making Software, Corel Draw, Adobe Photoshop.

 
4. Personality

Good attitude, kind, diligent, tolerant, discipline, honest, and be responsible.

 


 

ABOUT ME

            My name is Rini Astuti Simangunsong, you can call me Rini. I am twenty years old. I am the eldest of two sisters. I live in Jl. Sukatani number thirty-nine.

Me…….?

I think, I don’t like things complicated. I am often forget people and a little careless in doing some things. If from beginning didn’t like with the new people in the know is difficult to accept that person. I‘m also a little difficult to determine a choice or decision, a decision likely to secure to avoid conflicts with other people, his right the hell search secure. But if new people are fine with me then i would be even better with that person.

However, when I do something the like, I will do it well. I will plan his first so all I am working on will yield maximum results.

 


 

 I Think About English

            I think English is complicated. In the said fond, but sometimes I don’t like the English. Because, English is more attractive if studied casually as well as a fun teacher and not making everyone learn English are afraid or not confident because it is not fluent in English.

As long as I am learn English starting from junior high school up to now, there are sometimes I don’t like English because the teacher who teach English are not good. During a senior high school the teacher who teaches fun because the considered the student as friends so that students can be more confident.

Proposal

TUGAS SOFTSKILL

Nama : Rini Astuti S

Kelas : 3EB19

NPM : 26212410

PROPOSAL

  1. Pengertian Proposal

Secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik tersebut berupa ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain – lain. Proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.

  1. Ciri-ciri Proposal
  • Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.

Proposal dibuat dengan singkat agar pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan

  • Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan

Proposal seharusnya diberikan kepada donatur terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada donatur tersebut.

  • Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.

Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang disesuaikan dengan latar belakang acara.

  • Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara.

Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.

  • Ada pihak yang mengajukan.

Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.

  • Ada pihak yang menyetujui.

Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.

  • Terdapat gambaran kegiatan secara umum.

Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar mengetahui apa yang sebenarnya maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.

  • Mempunyai kekuatan persuasif.

Proposal mempunyai ciri persuasif bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

  • Disusun sebelum rencana kerja.

maksudnya agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya.

  • Bersifat bisnis.

Maksudnya proposal ini dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.

  • Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.

Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam mengadakan pertimbangan.

  1. Manfaat Proposal
  • Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
  • Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
  • Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang
  • Untuk pengontrol jalannya kegiatan.
  • Sebagai alat evaluasi kegiatan.
  • Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.
  1. Macam-macam Proposal

Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

  •  Proposal Bisnis – proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk kerjasama antar perusahaan.
  • Proposal Proyek – pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek pembangunan.
  • Proposal Penelitian – Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan kegiatan penelitan.
  • Proposal Kegiatan – yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan baik itu bersifat individu maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.

Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

  • Proposal bentuk formal – Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
  • Proposal bentuk non formal – proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
  • Proposal semi formal – jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak selengkap jenis proposal formal
  1. Kerangka Proposal
  • Pendahuluan
    Berisi tentang hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan.
  • Dasar Pemikiran
    Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
  • Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
  • Tema
    Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
  • Jenis Kegiatan
    Sekaligus digunakan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • Target
    Berisi uraian ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan
  • Sasaran/Peserta
    Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
  • Waktu dan Tempat Pelaksanaan
    Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
  • Anggaran Dana
    Biasanya hanya disebutkan jumlah perkiraan pemasukan dan pengeluaran. Rinciannya ada dalam lampiran proposal.
  • Susunan Panitia
    Ditulis secara garis besar. Kerangka panitia yang tertera lengkap ada di dalam lampiran.
  • Jadwal Kegiatan
    Dibuat sesuai dengan perencanaan lengkap dengan kalender kegiatan.
  • Penutup
    Berisi harapan yang ingin dicapai, lembar pengesah proposal
  • Lampiran
    Isi dan sistematika penulisan proposal dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan proposal itu sendiri. Contoh untuk proposal yang bertujuan mencari sponsor maka dapat dimasukan penawaran sponsorship. Atau proposal usaha/bisnis dapat memasukkan profil perusahaan, struktur organisasi, produk perusahaan, target pasar, dll.

Sumber :

http://makalahproposal.blogspot.com/2014/05/pengertian-proposal.html

http://nandandika.blogspot.com/2014/05/teori-tentang-proposal-tulisan.html

Karya Ilmiah

TUGAS SOFTSKILL

Nama : Rini Astuti S

Kelas : 3EB19

NPM : 26212410

Karya Ilmiah

  1. Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang atau kelompok ilmuwan yang didasari dengan hasil pengamatan, peninjauan, penelitian yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu dan disusun menurut metode penulisan yang baik dan benar serta isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

  1. Ciri-ciri Karya Ilmiah
  • Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

  • Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

  • Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

  • Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

  1. Contoh Karya Ilmiah
  • Laporan tentang suatu penelitian
  • Artikel dalam surat kabar
  • karya tulis
  1. Cara Penulisan Karya Ilmiah

Dalam menulis karya ilmiah, ada beberapa langkah-langkah singkat cara penulisan karya ilmiah, sebagai berikut :

  • Pemilihan Topik/Masalah untuk Karya Ilmiah : merumuskan tujuan, menentukan topik
  • Mengidentifikasi Pembaca Karaya Ilmiah
  • Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
  • Melakukan Pengumpulan informasi untuk penulisan Karya Ilmiah, bisa lewat perpustakaan (buku), wawancara, atau media online seperti internet.
  • Melakukan proses penulisan karya ilmiah berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan.

Pemilihan Topik

  • Apa yang akan kita tulis?
  • Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
  • Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
  • Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

Tahap Penulisan Draf

  • Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
  • Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
  • Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.

Tahap Revisi

Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.

  • membaca ulang seluruh draf
  • sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
  • merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

Tahap Penyuntingan

  • Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
  • Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
  • Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

Tahap Publikasi

  • Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
  • Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
  1. Sikap Ilmiah
  • Sikap Ingin Tahu

Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

  • Sikap Kritis

Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

  • Sikap obyektif

Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

  • Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

  • Sikap menghargai karya orang lain

Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

  • Sikap tekun

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

  • Sikap terbuka

Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

  1. Macam-macam Karya Ilmiah
  • Disertasi
    Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
    Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
  • Tesis
    Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
    Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
    Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
  • Skripsi
    Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semester (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
    Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
  • Kertas Kerja
    Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
  • Makalah
    Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
    Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

Sumber :

https://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/

http://neodv8.blogspot.com/2014/01/contoh-karya-ilmiah-lengkap-terbaru.html

http://dezhi-myblogger.blogspot.com/2012/03/pengertian-karya-ilmiah-dan-macam-macam.html

Tulisan (Resep)

Pindang Sambel Ikan Tongkol

IMG_20150104_100023_1

Bahan :

– Ikan Tongkol 1 kg (Sudah dibersihkan)

– Bawang Bombay 2 butir

– Tomat 2 butir

– Kunyit (setengah ukuran satu jari tangan)

– Sereh 2 batang

– Cabai (sesuai selera)

– Bawang Merah 10 butir

– Bawang Putih 2 Butir

Bahan yang dihaluskan :

  1. Kunyit dan sereh (dipotong-potong).
  2. Cabai, 6 butir Bawang Merah.

Cara Membuat :

  • Masukan ikan tongkol kedalam panci, tambah kan bumbu pertama yang dihaluskan serta beri irisan dua butir bawang putih dan 4 butir bawang merah. Masak Hingga matang (Mendidih).
  • Potong bawang bombay memanjang masing-masing menjadi 6 bagian, begitu juga dengan tomat.
  • Tumis bumbu kedua yang dihaluskan hingga matang, lalu masukan potongan bawang bombay masak hingga bawang setengah matang dan masukan tomat. Setelah itu masukan ikan pindang yang telah matang kedalam sambal yang di tumis, tunggu sebentar hingga mendidih lalu angkat dan siap disajikan. Selamat Mencoba 

Agar-Agar Krat Busa

PicsArt_1420349272981

Bahan :

– Telur 3 butir

– Gula ½ kg

– Agar 4 bungkus (warna selera anda)

– Air

Cara Membuat :

  • Kocok telur bersama dengan gula ¼ kg dengan menggunakan mixer berkecepatan maksimal hingga mengembang bewarna putih.
  • Masak tiga bungkus agar, gula ¼ kg dengan air sebanyak lima gelas berukuran sedang hingga agar-agar tersebut matang (mendidih)
  • setelah agar-agar matang, kemudian campurkan dengan adonan yang sudah mengembang tadi. Aduk hingga merata.
  • Masak juga satu bungkus agar dengan satu gelas air berukuran sedang hingga matang (mendidih), di gunakan untuk menghias agar-agar sebelum agar-agar membeku. Hias sesuai dengan selera. Selamat Mencoba

TUGAS SOFTSKILL

Nama : Rini Astuti S

Kelas   : 3EB19

NPM    : 26212410

Materi : Karangan Ilmiah dan Non-Ilmiah

 

Karangan Ilmiah dan Non-Ilmiah

 

 

  1. Pengertian Karangan

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

  1. Macam, Sifat dan Bentuk Karangan

Macam Karangan

  • Karangan Narasi

Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi

  • Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
  • Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
  • Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
  • Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

  • Karangan Eksposisi

Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi

  • Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
  • Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi  (data faktual)
  • Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakankehendak
  • Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
  • Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
  • Karangan Argumentasi

Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi

  • Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
  • Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
  • Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
  • Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
  • Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
  • Karangan Deskripsi 

Adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi

  • Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
  • Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
  • Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
  • Penulisannya dapat menggunakan cara atau metoderealistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
  • Karangan Persuasi

Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:

  • Terdapat himbauan atau ajakan
  • Berusaha mempengaruhi pembaca

Sifat Karangan

  • Bebas

Penulis bebas mengekspresikan karangan sesuai dengan daya pikirnya (imajinas)

  • Asli

Maksudnya adalah karangan merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri bukan dari hasil menjiplak karya orang lain

Bentuk Karangan

Bentuk karangan dibagi menjadi 3, yaitu :

  • Prosa

Prosa adalah suatu cerita, dibedakan menjadi fiksi dan non fiksi. Fiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan daya imajinasi sang penulis. Contoh : novel, cerpen,dan lain-lain. Sedangkan non fiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan data dan fakta yang diperoleh, contoh : karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer.

  • Puisi

Puisi merupakan karangan yang terdiri dari bait-bait dan sangat memperhatikan irama, rima dan kepadatan makna.

  • Drama

Drama adalah karangan yang terdiri dari dialog sebagai pembentuk alur.

  1. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
  • Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

  • Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

  • Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

  • Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

  1. Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • Fakta yang disimpulkan subyektif,
  • Gaya bahasa konotatif dan populer,
  • Tidak memuat hipotesis,
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah,
  • Bersifat imajinatif,
  • Situasi didramatisir,
  • Bersifat persuasif.
  • Tanpa dukungan bukti
  1. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Populer
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  • Fakta yang disimpulkan subjektif;
  • Gaya bahasa formal dan popular;
  • Mementingkan diri penulis;
  • Melebih-lebihkan sesuatu;
  • Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.

 

Sumber :

http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html

http://ebod-suherman.blogspot.com/2013/10/pengertian-macam-sifat-dan-bentuk-

http://sendylicious.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-karangan-ciri-persamaan.html

dari.html
http://sendylicious.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-karangan-ciri-persamaan.html

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

Nama   : Rini Astuti S

NPM    : 26212410

Kelas   : 3EB19

PENALARAN

  1. Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Definisi Penalaran Menurut Para Ahli

  • Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
  • Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
  • Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
  1. Proposisi

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.

Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:

  1. Inferensi dan Implikasi

Inferensi merupakan sebuah pekerjaan bagai pendengar (pembaca) yang selalu terlibat dalam tindak tutur selalu harus siap dilaksanakan ialah inferensi. Inferensi dilakukan untuk sampai pada suatu penafsiran makna tentang ungkapan-ungkapan yang diterima dan pembicara atau (penulis). Dalam keadaan bagaimanapun seorang pendengar (pembaca) mengadakan inferensi. Pengertian inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis (pembicara).

Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis.

Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).

  • Inferensi Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.

Contoh : Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.

Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temannya.

Contoh : Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu hidup.

Dari premis tersebut dapat kita lansung menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang lalu tidak mati.

  • Inferensi Tak Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.

Contoh : A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.

B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.

Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.

C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

Contoh : A : Saya melihat ke dalam kamar itu.

B : Plafonnya sangat tinggi.

Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:

C: kamar itu memiliki plafon

Implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat. Apabila dalam sebuah penelitian kita mempunyai kesimpulan misalnya “A”, “Manusia itu bernafas”. Maka “Manusia itu bernafas” yang kita sebut dengan implikasi penelitian. Untuk contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan bahwa siswa yang di ajar dengan metode “A” lebih kreatif serta memiliki skill yang lebih baik.

Dengan demikian dengan menggunakan metode belajar “A” kita bisa mengharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.

  1. Wujud Evidensi

Evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

  1. Cara menguji data

Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.

a.Observasi

b.Kesaksian

c.Autoritas

  1. Cara menguji fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

a.Konsistensi

b.Koherensi

  1. Cara Menguji Autoritas

Menghidari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :

  • Tidak mengandung prasangka

pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.

  • Pengalaman dan pendidikan autoritas

Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.

  • Kemashuran dan prestise

Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.

  • Koherensi dengan kemajuan

Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.

DAFTAR PUSTAKA

http://abdulrazak11.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-inferensi.html

http://adhiesuseno.blogspot.com/2014/10/definisi-penalaran-proposisi-inferensi.html

Kasus Hukum Dalam Bidang Ekonomi

KASUS HUKUM DALAM BIDANG EKONOMI

Kasus Korupsi Gayus Tambunan

 

 

 

 

Nama              : Rini Astuti S

Kelas               : 2EB19

NPM               : 26212410

 

 

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

PEMBAHASAN

  1. Kasus Korupsi Gayus Tambunan

Dari mereka yang menyalahgunakan wewenang dan jabatan hanya untuk kepentingan mereka sendiri, Salah satu nya adalah Kasus Gayus Tambunan. Gayus Halomoan Tambunan ini bekerja di kantor pusat pajak dengan menjabat bagian Penelaah Keberatan Direktorat Jenderal Pajak. Posisi yang sangat strategis, untuk melakukan korupsi. Kasus pun berlanjut karena di duga banyak pejabat tinggi Polri yang terlibat dalam kasus Gayus. Gayus ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri pada November 2009 dengan pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), karena adanya kepemilikan uang yang mencurigakan di rekeningnya mencapai Rp 25 miliar. Hal tersebut sangat mencurigakan karena Gayus Tambunan hanyalah seorang PNS golongan III A yang mempunyai gaji berkisar antara 1,6-1,9 juta rupiah saja. Gayus terindikasi melakukan pidana korupsi, pencucian uang, dan penggelapan senilai Rp 395 juta.Jaksa peneliti memerintahkan penyidik menyita tiga bukti transaksi dalam rekening Gayus yang berasal dari dua pihak yaitu Roberto Santonius dan PT. Mega Jaya Citra Termindo.

Polri telah melakukan penggeledahan terhadap rumah terdakwa Gayus Tambunan terkait pemalsuan paspor atas nama Sony Laksono. Hasil pemeriksaan rumah Gayus di daerah Kelapa Gading, penyidik telah menemukan berbagai barang bukti perjalanan ke beberapa negara. Meski berstatus tahanan Gayus diduga mengajak Milana pergi ke sejumlah negara. Mereka diduga pergi ke Makau (Hong Kong), Singapura, dan Kuala Lumpur (Malaysia). Jaksa menjatuhkan vonis dua tahun penjara untuk Gayus atas perbuatan ini.

  1. Pihak Lain Yang Terlibat

Sejumlah pejabat tingg negarai yang ikut terlibat dalam kasus korupsi yaitu 12 Pegawai Dirjen Pajak termasuk seorang direktur (Bambang Heru Ismiarso) dicopot dari jabatannya dan diperiksa, 2 orang Petinggi Kepolisian , Brigjen Pol Edmon Ilyas dan Brigjen Pol Radja Erizman dicopot dari jabatanya dan diperiksa, Bahasyim Assifie, mantan Inspektur Bidang Kinerja dan Kelembagaan Bappenas, Haposan Hutagalung sebagai pengacara Gayus, Kompol Muhammad Arafat, Lambertus (staf Haposan), Alif Kuncoro, Beberapa aparat kejaksaan diperiksa, Jaksa Cirus Sinaga dicopot dari jabatannya sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jawa Tengah, karena melanggar kode etik penanganan perkara Gayus HP Tambunan, Jaksa Poltak Manulang dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Pra Penuntutan (Pratut) Kejagung.

Selain sejumlah petinggi negara yang terlibat istri Gayus (Milana Anggraeni) juga ditetapkan sebagai tersangka karena ia diketahui menerima dana dari suaminya (Gayus Tambunan) sebesar 3,6 miliar . Andi kosasih juga menerima dana dari Gayus tambunan Sebesar Rp 1,9 miliar. Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas), Hamzah Tadja mencurigai adanya adanya keterlibatan Cirus Sinaga selaku jaksa peneliti berkas perkara Gayus Tambunan.

  1. Proses Hukum Terhadap Gayus Tambunan

Jeratan Hukum Pertama, Gayus dijerat dengan Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi (Tipikor). Dia diduga memperkaya diri sendiri. Gayus telah merugikan keuangan negara sebesar RP 570.952.000, terkait penanganan keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal Sidoarjo.

Kedua, Gayus dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a No 31/1999 Tindak Pidana Korupsi. Dia dituding melakukan penyuapan sebesar 760 ribu dolar terhadap penyidik Mabes Polri M Arafat Enanie, Sri Sumartini, dan Mardiyani.

Ketiga, Gayus dijerat pasal 6 ayat 1 huruf a No 31/1999 tindak pidana korupsi karena telah memberikan sejumlah uang sebesar 40.000 dolar AS kepada Hakim Muhtadi Asnun, Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara Gayus di Pengadilan Negeri Tangerang.

Keempat, Gayus dijerat dengan Pasal 22 Jo Pasal 22No 31/1999 Undang-undang tindak pidana korupsi. Gayus didakwa telah dengan sengaja memberi keterangan yang tidak benar untuk kepentingan penyidikan.

Tanggal 31 Maret 2010 , tim Penyidik memeriksa tiga orang sekaligus yaitu selain Gayus Tambunan dan Brigjen Edmond Ilyas, ternyata Brigjen Raja Erisman juga ikut diperiksa. Tanggal 7 April 2010, III DPR mengendus, seorang jenderal bintang tiga di Kepolisian dan Syahrial Johan ikut terlibat dalam kasus penggelapan pajak dengan aliran dana Rp 24 Milyar.

Sidang akhir Gayus Terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan akhirnya menerima keputusan akhir dari Hakim Pengadilan Negeri Jakarta. Gayus dihukum 8 tahun penjara dan denda sebesar Rp. 300 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.

Potensi Kerugian Korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan mengakibatkan kerugian pada negara sebesar Rp 645,99 Milyar dan US $ 21,1 juta dan dua wajib pajak yang terkait sunset policy dengan potensi kerugian negara Rp. 339 Milyar.

 

 

KESIMPULAN

Tindak penggelapan pajak, korupsi dan pencucian uang ini, berdampak negatif bagi institusi bidang perpajakan, karena dianggap tidak teliti dalam mengawasi tindakan para pegawai pajak. Sehingga kasus ini menyebabkan citra pelayanan perpajakan buruk di mata masyarakat. Banyak aparat penegak hukum yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya sehingga merugikan Negara dan masyarakat. Kebobrokan institusi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat merupakan contoh bahwa Hukum tidak lagi dapat dipercaya karena dapat kita lihat hukum bagaikan barang yang dapat diperjual belikan.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/mhelee/kasus-korupsi-gayus-tambunan

http://septikomariyah.blogspot.com/2013/05/makalah-gayus-tambunan-pelanggaran-etika.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gayus_Tambunan

 

 

 

 

 

 

 

 

EKONOMI KOPERASI 6

Evaluasi Keberhasilan Koperasi

1. Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi perusahaan

1. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
(1) Manfaat ekonomi langsung (MEL)
(2) Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara
sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi : Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan, Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP Oa di sebut efektif.

2. Efektivitas Koperasi

v Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os Oa di sebut efektif.

Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif

3. Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :
PPK = S H U X 100%
Modal koperasi
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 118,432,448
= Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.

4. Analisis Laporan Koperasi
Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
a) Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
b) Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
c) Demikian penulisan ini tidak untuk bertujuan komersil tetapi untuk penambahan nilai dalam menunjang mata kuliah adaptif softskill mengenai ekonomi koperasi. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam mengembangkan koperasi dengan mengevaluasi kembali manfaat dari hasil yang diberikan dalam koperasi yang dilihat dari sisi perusahaan.

 

2. Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi anggota

1. Efek-efek ekonomis koperasi

Salah satu hubungan penting koperasi adalah dengan para anggotanya, yang sekaligus sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik dan anggota akan mempersoalkan dana (simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang dan jasa, untuk tidaknya tergantung pelayanan koperasi.
>> Setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi

1. Jika kegiatan tersebut sesuai kebutuhannya
2. Jika pelayanan ditawarkan dengan harga, mutu dan syarat-syarat lebih menguntungkan disbanding dari pihak-pihak luar perusahaan

2. Efek harga dan efek biaya

Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi, sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian dan normative. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis,maksudnya insentif berupa pelayanan barang-jasa yang dilakukan koperasi secara efisien, atau adanya pengurangan biaya atau diperolehya harga menguntungkan serta penerimaan bagian SHU secara tunai maupun bentuk barang. Bila dilihat dari peranan anggota, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga unruk anggota dan harga non anggota, perbedaan ini megharuskan daya analisis yang lebih tajam dlam melihat koperasi dalam pasar yang bersaing.

3. Analisis hubngan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi

Koperasi merupakan badan usaha ekonomi yang bertujuan untuk menigkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya. Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba tergantung pada besarnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota semakin tinggi manfaat yang terima oleh anggotanya.
Keberhasilan koperasi ditentukan salah satu faktornya adalah partisipasi anggota, partisipasi anggota sangat erat hubungannya dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang diperoleh oleh anggota koperasi.

4. Penyajian dan analisis neraca pelayanan

Bila suatu koperasi bisa lebih memenuhi pelayan yang sesui dengan kebutuhan anggotanya dibandingkan dengan pesaingnya, maka partisipasi anggota terhadap koperasi akan meningkat. Untuk lebih meningkatnkan pelayanannya kepada anggota koperasi membutuhkan informasi yang dating dari anggotanya sendiri.
Ada 2 faktor koperasi harus meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasinya :
1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain
2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat dari perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan akan

 

Sumber :

http://anitapurwati.wordpress.com/2011/12/05/bab-9-evaluasi-keberhasilan-koperasi-di-lihat-dari-sisi-anggota/

http://reniangraeni.wordpress.com/2011/12/04/evaluasi-keberhasilan-koperasi-di-lihat-dari-sisi-perusahaan/

http://indrawanprimaputra.blogdetik.com/2012/01/04/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-perusahaan-dan-pembangunan-koperasi/